
Rantau, Lintasbanua.com – Bertepatan pada Peringatan Hari Santri Nasional Kabupaten Tapin Tahun 2021, Bupati Tapin HM Arifin Arpan meminta kepada Santri di Tapin agar dapat berdiri kokoh dan jangan mudah terprovokasi yang dapat memecah belah kita.
Peringatan mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga. Shalat, Sujud, Kebersamaan, Semangat, Berbagi digelar berzikir dan doa bersama, pembacaan sejarah hari santri nasional dan Ikrar Santri.
Sambutan tertulis Bupati Tapin di bacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Gt Ridha Jaya Wardana mengatakan, tema santri mengangkat santri siaga jiwa raga, hal ini tentunya merupakan komitmen seumur hidup santri untuk selalu siap membela tanah air, hal ini sangat berhubungan dengan sejarahnya bahwa tanggal 22 oktober 1945 KH Hasyim Asyari menyerukan revolusi jihat semasa revolusi fisik 1945-1949.
Namun tak dipungkiri bahwa saat ini, kita masih dibayangi pandemi covid 19 yang mana ini berdampak bukan hanya pada kesehatan, tetapi juga pendidikan, ekonomi, keagamaan dan sosial budaya.
“Hal inilah harus diwaspadai jangan sampai memberi celah bagi pihak tertentu yang ingin melakukan perpecahan dan adu domba diantara pemerintah dan masyarakat, “jelasnya.
Disinilah peran santri dan keluarga besar pesantren dalam menjaga keutuhan dan persatuan dengan memberikan suri tauladan, terus mengkampanyekan dan mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari selama pandemi covid 19.
Pada kesempatan ini, berpesan kepada anak anak santri terus semangat menuntut ilmu agama, membiasakan budaya membaca dan mengasah ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi serta life skill.
“Dengan pendidikan agama yang kuat di pondok pesantren, dapat menjadi filter agar tidak terjerumuske hal hal negatif dan penguasaan teknologi tentunya dapat berkontribusi turut serta membangun banua kita, ” katanya.
Sementara Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren Kab Tapin Sibawaihi mengatakan, peringatan hari santri ini digelar yang kedua kalinya setelah menggelar apel bersama di Pondok Pesantren Assuniah Tambarangan.
“Memperingati hari santri ini setiap tahun digelar, dengan tujuan untuk mengenang kembali fatwa tentang hukum jihat yang mana pada jaman penjajahan para ulama dan santri berjihat melawan penjajahan untuk merebut kemerdekaan, sekarang ini berjihat membantu pemerintah dalam pencegahan covid 19 saat ini, “ujarnya.
Selain itu juga sebagai hormat kita kepada para alim ulama, guru-guru kita juga pimpinan pondok pesantren se Kabupaten Tapin, karena dari beliaulah telah berdikari di pondok pesantren masing-masing selain dia mempunyai provisi lain dan juga memiliki jiwa yang telah mereka miliki untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi santrinya.
Saat ini kit telah dimasuki namanya pandemi covid 19, hal ini karena kita semua sudah jauh dari sang penciptanya Allah SWT. Untuk itulah mumentum hari santri ini dapat mengenang perjuangan para alim ulama dalam berjihat melawan musuh yang telah merusak bangsa dan negara utamanya covid 19.
“Mudah-mudahan pandemi covid 19 cepat berlalu dan kembali ke tempatnya, sehingga kita kembali normal seperti biasa dan nyaman dalam melakukan segala rutintas, “ujarnya.
Peringatan hari santri ini dikuti oleh 17 Pondok Pesantren di Kabupaten Tapin dengan menurunkan santri dan ustad dan ustazahnya.
Kedepan tentunya akan tetap kitablaksanakan dengam susana dan tempat berbeda-beda. (SB01)