JAKARTA, lintasbanua.com – Kementan telah mengambil langkah besar untuk mendorong pertumbuhan pertanian dengan inisiatif “Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh,”. Hal ini terlihat semakin meningkatnya keterampilan petani dan penyuluh secara teknis hingga membuka dan memperluas akses KUR untuk menggerakkan Agribisnis.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyoroti peran krusial penyuluh dan petani dalam perjuangan meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian Indonesia.
“Dalam Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh, kita akan membekali petani dan penyuluh dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mengelola pertanian dengan cemerlang,” ungkapnya.
Program ini bertujuan menciptakan korps pertanian yang terampil, siap untuk mengangkat sektor pertanian menuju masa depan yang lebih modern dan berdikari.
Hasilnya? Pertanian Indonesia semakin produktif, efisien, dan bersaing di tingkat global, membawa dampak positif signifikan pada perekonomian negeri ini.
Sejak tahun 2020, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) telah menyelenggarakan beragam Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Pertanian dengan berbagai tema yang menarik.
Kepala BBPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi saat soft opening Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Volume 8 di tahun 2023 “Peningkatan Nilai Tambah Pertanian”, Selasa (19/09) di Cinagara, Bogor mengatakan program ini tidak hanya membuka pintu bagi petani untuk meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam dunia pertanian, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mendorong kesejahteraan masyarakat desa.
“Pelatihan sejuta ini merupakan yang ke 8 dan laporannya rata rata 1,6 juta, maka pelatihan ini sudah tembus 12 juta. Tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak seluruh UPT BPPSDMP dan seluruh insan Pertanian,” tuturnya.
Prof Dedi bahkan menyebutkan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh ini memberikan dampak luar biasa. Salah satu contohnya adalah terhadap akses KUR yang tentunya menjadi indikasi pembangunan pertanian berjalan lancar.
“Pelatihan ini bisa mendongkrak petani mendapatkan KUR. Hingga sekarang sudah 4 juta orang akses KUR dengan total Rp 80 Trilliun. Inilah peran dari pelatihan yang luar biasa,” ungkapnya.
Prof Dedi menambahkan, KUR ini menjadi pendorong utama dalam menghidupkan serta mendorong kemajuan agribisnis para petani, sehingga sektor pertanian berkembang dan memberikan dampak positif yang luar biasa.
“KUR ini menginspirasi semangat petani untuk tetap gigih dalam bercocok tanam, panen, dan menjual hasil pertanian mereka, tanpa memandang kendala apa pun,” cetusnya.
Seperti yang kita ketahui, Misi utama pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani dengan meningkatkan produktivitas dan hasil produksi mereka. (JK/AG).