Kunjungi P4S Hijrah Farm Kuningan, Kementan: Integrated Farming Bisa Tingkatkan Efisiensi

KUNINGAN, lintasbanua.com – Integrated farming yang diterapkan P4S Hijrah Farm, Kuningan, Jawa Barat, mendapat pujian dari Kementerian Pertanian. Sebab, integrated farming bisa meningkatkan efisiensi.

Hal tersebut disampaikan saat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDM) Kementan, Dedi Nursyamsi, saat mengunjungi P4S Hijrah Farm, di Kabupaten Kuningan Jumat (29/9/2023).

Kepala BPPSDMP dalam kesempatan itu didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Ajat Jatnika, Kepala Balai Besar Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi Yusral Tahir dan Wadir Satu PLH Direktur Polbangtan Bogor Rudi Hartono.

Tim diterima oleh ketua P4S Hijrah Farm Aban Samsana dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Ahmad Juber. Hadir anggota P4S, Petani, Petani Milenial dan Penyuluh di wilayah sekitar Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan.

P4S Hijrah Farm yang beranggotakan lebih dari 29 kelompok ini menerapkan integrated farming dalam produksi sehari-hari. Setiap kelompoknya terdiri dari kurang lebih 12 orang ini mengusahakan ternak sapi dan domba yang limbahnya kemudian hasil limbahnya digunakan untuk pemupukan lahan sawah.

Sub sektor peternakan memiliki peran yang strategis dalam sektor pertanian melalui penyediaan protein hewani (daging, telur dan susu) terutama dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu sub sektor peternakan juga memiliki peran dalam penyediaan tenaga kerja baik di pedesaan maupun di perkotaan.

Semangat P4S Hijrah Farm sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mengatakan kelompok-kelompok tani harus mengetahui potensi dan kelebihan masing-masing.

“Potensi yang dimiliki tersebut harus digali dengan baik, sehingga menguntungkan anggotanya secara ekonomi. Dan ini bisa menjadi kunci sukses kelompok tani, termasuk P4S,” sebut Menteri Syahrul.

Saat mengunjungi P4S Hijrah Farm, Kepala BPPSDMP berkesempatan berkeliling di area peternakan. Ia mengapresiasi P4S yang telah menerapkan integrated farming, dimana manajemen limbah yang diproses manjadi pupuk kandang dan pupuk cair, yang bernilai ekonomis dimana selain mendapatkan keuntungan dari produk utama juga mendapat dari pemanfaatan kotoran ternak dan urin sapi.

Dedi Nursyamsi menyampaikan, Integrated Farming ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi. Diantaranya dengan cara menjual kompos untuk membeli pakan ternak.

“Contoh integrated farming yang nyata adalah ketika kalian menanam jagung, yang dipanen adalah telur ayam. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan jagung sebagai pakan ternak ayam, kemudian jadikan telur ayam itu yang dijual,” ujar Dedi di sela-sela kunjungan di daerah Dusun Wage, Japara.

Tanya jawab sempat terjadi antara Kepala BPPSDMP dengan Ketua P4S Hijrah Farm, Mohammad Aban Samsana.

Menurut Aban, saat ini yang sedang diternakkan di P4S mencapai 30 ekor sapi. Namun, pada beberapa musim tertentu , Hijrah Farm membeli sapi di Jawa Timur sebelum Idul Fitri, dengan kapasitas kandang bisa memuat 500 ekor.

“Untuk kemudian kami gemukkan selama 5 bulan dan dijual pada saat idul adha,” terangnya.

Menanggapi itu, Dedi mengatakan, kadar konsentrat yang dibutuhkan untuk menggemukkan sapi sebanyak 16%. Sehingga harus betul-betul diperhatikan sumber proteinnya. Bisa menggunakan ikan yang dijadikan tepung. Terkecuali ternak ruminansia yang harus menggunakan hijauan.

Setelah itu, Aban membahas mengenai operasional kegiatan sehari-hari, dengan ternak sapi dan domba sebagai usaha utama. Aban mengaku jerami digunakan untuk sapi. “Dicacah dulu komposnya juga dibelah. Diberikan ke sawah,” terang Aban.

Dedi menerangkan terkait teknis penampungan urin yang biasanya menjadi kesalahan pada peternak.

“Ada penampungan urine. Penampungan ini dibuat miring sehingga langsung mengalir menuju pembuangan. Apalagi untuk sapi perah. Karena urinnya lebih banyak. Tampung. Gunakan untuk POC. Karena kadar nitrogennya tinggi.

Kalau urinenya berasal dari sapi yang birahi, menyusui. Atau bunting, hormonnya banyak. Dan itu merangsang tumbuhan lebih subur,” papar Dedi.

Aban menambahkan bahwa hijauan pakan rumput dan hijauan pakan ternak, Konsentratnya digubakan untuk probiotik dan mineral blok. Selain ternak, P4S Hijrah Farm juga melakukan pembibitan yang ditanami indigovera dan semacamnya.

Diakhir kunjungan Dedi menyampaikan kelebihan P4S yang memiliki banyak anggota kelompok. Diantaranya ketika mengalami kesulitan pangan, dapat saling berbagi informasi. Dan ketika mengalami kesulitan penjualan hasil panen, bisa saling bersinergi. (JK/AG).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *