Cegah Stunting, PKK Tapin Gencarkan Edukasi KB Pasca Salin di Banua Halat Kiri

RANTAU, lintasbanua.com – Ketua TP PKK Kabupaten Tapin, Hj Faridah, membuka langsung kegiatan promosi dan konseling KB Pasca Salin yang digelar di Balai Desa Banua Halat Kiri, Kamis (15/05/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga yang sehat dan bertanggung jawab.

Dalam sambutannya, Hj Faridah menekankan bahwa persoalan kependudukan, kesehatan ibu, dan anak masih menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama.

Menurutnya, program Keluarga Berencana (KB), khususnya KB pasca salin, memiliki peran strategis dalam menekan angka kehamilan yang terlalu dekat serta mencegah stunting pada anak.

“KB pasca salin bukan sekadar menunda kehamilan, tapi memberi ruang bagi ibu untuk memulihkan diri dan merawat bayinya dengan optimal. Ini adalah langkah penting mencegah stunting sejak dini,” ujar Faridah.

Ia juga mengapresiasi langkah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tapin yang terus aktif menyelenggarakan kegiatan edukatif seperti ini.

Faridah berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan para ibu, khususnya yang baru melahirkan, agar lebih sadar dan bijak dalam memilih metode kontrasepsi.

“Ini bukan hanya soal alat kontrasepsi, tapi juga soal kualitas hidup ibu dan anak ke depan,” tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tapin, Hj Marsidah, menjelaskan bahwa konseling KB pasca persalinan bertujuan untuk membantu pasangan mengatur jarak kehamilan secara ideal, yaitu antara dua hingga tiga tahun. Dengan begitu, ibu punya waktu cukup untuk pemulihan, sekaligus meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.

“Pemahaman tentang KB pasca salin sangat penting, apalagi bagi ibu yang baru melahirkan. Dengan konseling yang tepat, mereka bisa merencanakan masa depan keluarga secara lebih baik dan sehat,” ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri para ibu pasca melahirkan, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat yang antusias mengikuti sesi konseling.

Diharapkan kegiatan serupa terus digelar di desa-desa lain demi mewujudkan keluarga sehat dan bebas stunting di Kabupaten Tapin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *