Kementan Akselerasi Konstruksi Optimasi Lahan di Kalimantan Selatan untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

BANJARMASIN, lintasbanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Akselerasi Kegiatan Olah Lahan dan Konstruksi Optimasi Lahan Tahun 2024.

Rakor ini diikuti oleh para Kepala Dinas Pertanian kabupaten/kota yang menjadi penerima manfaat program, dan berlangsung di Hotel G’Sign, Banjarmasin, selama dua hari, pada 7–8 November 2024.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional.

“Kita harus mencapai swasembada pangan, namun ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi semua pihak di sektor pertanian,” ujarnya.

Mentan juga mengingatkan bahwa insan pertanian perlu terus bersinergi untuk mendukung program strategis pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyampaikan urgensi Rakor ini untuk membahas dan menyelesaikan berbagai tantangan dalam pelaksanaan program optimasi lahan.

“Saat ini, realisasi fisik program optimasi lahan di Kalimantan Selatan masih berada di posisi terbawah dibandingkan provinsi lain. Ini menjadi teguran bagi saya sebagai penanggung jawab program optimasi lahan dan olah lahan di Kalimantan Selatan,” ungkap Santi.

Ia berharap tidak ada lagi keterlambatan dalam realisasi target, dan meminta seluruh Kepala Dinas Pertanian kabupaten/kota untuk bersinergi menyelesaikan target program dengan cepat.

Sementara itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) dan Penanggung Jawab Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Bustanul Arifin Caya, menegaskan bahwa Rakor ini menjadi momentum penting bagi upaya peningkatan produksi.

“Pencapaian target konstruksi optimasi lahan di Kalimantan Selatan harus mencapai 100 persen pada akhir November 2024, baik dalam hal fisik maupun realisasi keuangan,” jelas Bustanul.

Diketahui, saat ini, progres fisik telah mencapai 60 persen dan diharapkan rampung pada akhir bulan.

Dalam pelaksanaan konstruksi optimasi lahan, beberapa langkah utama meliputi identifikasi kebutuhan komponen kegiatan, perencanaan infrastruktur, pembuatan desain kerja rehabilitasi, dan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, dukungan penuh terhadap program optimasi lahan, serta semangat kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan masa depan,” tambah Bustanul.

Melalui program ini, Kementan berharap peningkatan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) lahan pertanian dapat tercapai secara optimal.(abs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *