KAPUAS, lintasbanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan areal tanam (PAT) di kawasan lumbung pangan (food estate) Kalimantan Tengah, sebagai upaya untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan. Program ini meliputi berbagai kegiatan, seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, serta penanaman padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa program PAT merupakan solusi cepat untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
Menurutnya, jika program ini dijalankan dengan baik, Indonesia berpotensi mewujudkan swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.
“Kita melihat banyak negara yang saat ini mengalami penurunan produksi pangan, dan semakin banyak penduduk dunia yang menghadapi kelaparan. Oleh karena itu, kita harus mengambil langkah cepat untuk mengatasinya,” tegas Mentan Amran.
Melalui program cetak sawah di Kalimantan Tengah, Kementan telah membuka lahan baru yang siap ditanami padi.
Targetnya adalah mencetak sawah seluas 621.684 hektar di wilayah tersebut, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan produksi padi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa petani dan penyuluh merupakan ujung tombak dalam keberhasilan program PAT dan optimasi lahan.
Menurutnya, kolaborasi antara petani, penyuluh, dan generasi muda diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadikan Indonesia tetap tangguh di tengah ketidakpastian global.
“Saat ini, petani dan generasi muda turut terlibat dalam mengembangkan teknologi pertanian modern, mulai dari pengolahan lahan hingga panen di kawasan food estate Kecamatan Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah,” pungkas Santi.(ABS)