Komitmen Kementan Tingkatkan Keahlian SDM Pertanian melalui Program MSIB di Kabupaten Batola

BARITO KUALA, lintasbanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian serta peningkatan produktifitas hasil pertanian melalui kegiatan MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).

Program MSIB ini dilatarbelakangi fenomena paradoksal yang kerap dihadapi, yakni begitu banyaknya jumlah para pencari kerja di Indonesia, mengintegrasikan manajemen agribisnis dan korporasi guna meningkatkan produktivitas serta daya saing petani melalui pembentukan kelembagaan ekonomi berbasis korporasi.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa dalam meningkatkan produktivitas diperlukan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan lahan tanam dalam waktu dekat. Menurutnya, dengan optimalisasi lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman serta produktivitas.

Ditambahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti ,Program Pertanian Modern adalah salah satu Langkah Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam mendukung program PAT yang ada di lahan rawa.

Melalui arahan di atas, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai penanggung jawab Pertanian Modern dan MSIB di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan kali ini menerima kedatangan para Fresh Graduated/ alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Selasa (17/09).

Kali ini terdiri dari 17 orang alumni dan mentor sedangkan 78 orang mahasiswa Polbangtan dan PEPI total berjumlah 95 orang telah tiba di Kecamatan Wanaraya dan Anjir Pasar, Kabupaten Batola.

Wahida Anisa Yusuf, Penanggung Jawab Kegiatan “Pertanian Modern” di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan Berpesan kepada alumni yang baru datang segera beradaptasi dan dapat mengimplementasikan ilmunya.

“Kami harap alumni dapat segera beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat dan bisa segera ikut bekerja dalam membangun Pertanian Modern di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala,” ujar Wahida.

Mereka nantinya akan melaksanakan MSIB kurang lebih selama 3 bulan. Disana mereka harus mengimplementasikan ilmunya di kawasan pengembangan “Pertanian Modern,” sebagai salah satu lumbung pangan Nasional. (ABS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *