Rantau, lintasbanua.com – Menjadi pilot project penanganan kasus stunting yang melibatkan pihak perusahaan, kasus anak stunting di Kecamatan Lokpaikat berhasil turun hingga 54 persen.
Upaya ini dilakukan setelah PT Bhumi Rantau Energi memberikan bantuan makanan tambahan selama 45 hari kepada desa lokua stunting di Kecamatan Lokpaikat.
Kepala Puskesmas Lokpaikat, Hj Tis’ach Noor mengaku sangat senang dengan kepedulian pihak perusahaan dalam penanganan stunting di Kecamatan Lokpaikat. Terlebih pihak perusahaan tidak hanya memberikan penanganan kepada yang stunting saja, namun juga yang terindikasi akan stunting turut diberikan bantuan.
“Kami sangat senang kasus anak stunting di Kecamatan Lokpaikat turun secara signifikan,”ujarnya.
Pasalnya dari Sembilan Desa di Kecamatan Lokpaikat, sudah ada satu Desa yang berhasil zero kasus stunting yakni desa Parandakan.
Mine support manager operasional PT Bhumi Rantau Energi, Joko Bagiono mengatakan review penanganan stunting ini dilakukan untuk melihat sejauh mana upaya kita bersama untuk menurunkan kasus stunting di Kecamatan Lokpaikat.
“Setelah 45 hari kita berikan makanan tambahan secara berkelanjutan, hasilnya tampak terlihat ada 54 persen penurun kasus stunting di Kecamatan Lokpaikat,” ujarnya
Dijelaskannya, dari 47 anak stunting di Kecamatan Lokpaikat, 25 anak atau 54 persen sudah bebas dari Stunting, masih ada 16 anak proses penurunan stunting, sedangkan enam anak lainnya lebij lambat karena berkebutuhan khusus sejak lahir. Hasil ini didapat setelah kita lakukan review, sensus dan pemantauan langsung kepada anak stunting yang telah didata dan diberikan bantuan.
“Anak berkebutuhan khusus kita berikan penanganan ekstra, salah satunya mengganti susunya yang memiliki kalsium tambahan,” jelasnya.
Camat Lokpaikat, Murtoyo mengatakan adanya review hasil audit anak stunting di Kecamatan Lokpaikat ini sangat membantu kita untuk mendapatkan data relavan dalam penanganan kasus stunting di Kecamatan Lokpaikat.
“Berkar upaya pihak perusahaan dan para kader Posyandu, kasus anak stunting di Kecamatan Lokpaikat berhasil turun 54 persen,” ujarnya.
Dengan hasil penurunan yang signifikan ini dapat jadikan contoh untuk penanganan stunting di daerah – daerah lainnya, dengan harapan kasus anak stunting di Kecamatan Lokpaikat tidak ada lagi.