BATOLA, lintasbanua.com – Kementerian Pertanian (Kementan) meresmikan pembentukan Brigade Pangan di Kalimantan Selatan sebagai upaya mempercepat kesejahteraan petani dan meningkatkan produksi pangan.
Program ini bertujuan menguatkan kelembagaan petani dengan mengoptimalkan sumber daya lokal secara mandiri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Brigade Pangan difokuskan untuk memberdayakan sumber daya lokal, memanfaatkan lahan tidur, dan mendorong peningkatan produksi di sektor pertanian.
“Pembentukan Brigade Pangan merupakan langkah konkret untuk mendukung swasembada pangan melalui pemanfaatan optimal lahan dan sumber daya,” ungkapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa program ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah melalui sinergi program optimasi lahan, penerapan teknologi, dan pengembangan kapasitas petani.
“Pelaksanaan Brigade Pangan ini harus ditata dengan baik agar berkontribusi pada kemajuan sektor pertanian modern di Indonesia,” ujarnya.
Sosialisasi pembentukan Brigade Pangan dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Penyuluhan, Dedi Nursyamsi, mendorong para petani milenial untuk berperan aktif dalam program ini.
“Brigade Pangan sebagai wujud pertanian modern diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani,” jelas Dedi.
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Akhmad Musyafak, menyebut bahwa dari 1.755 Brigade Pangan yang terseleksi, tim yang siap akan segera diaktifkan bersama mitra kelompok tani.
“Kami akan memastikan Brigade Pangan yang sudah terbentuk dapat segera beroperasi untuk mencapai target produktivitas,” ujarnya.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang, Wahida Annisa Yusuf, menambahkan bahwa Kabupaten Barito Kuala telah membentuk 65 Brigade Pangan dari target 91 brigade.
“Diharapkan dalam dua bulan ke depan, mereka sudah bisa mengelola lahan seluas 200 hektare,” katanya.
Kepala Badan Standardisasi dan Instrumentasi Pertanian (BSIP) Kalimantan Selatan, Ahmad Subhan, juga menjelaskan bahwa Kabupaten Barito Kuala dijadikan percontohan untuk program ini.
“Kami turut melibatkan Babinsa dari TNI untuk mendukung keberhasilan Brigade Pangan di Batola,” tutupnya.(irf)